Jendela Dunia Disabilitas Akan Membentuk Luwu Timur Kabupaten Ramah Disabilitas

OKSON, LUWU TIMUR, – Aksi Perubahan Jendela Dunia Disabilitas (Jemput Bola Identitias Kependudukan Anak Disabilitas ) yang digagas Reformer Kepala Bidang Pencatatan Sipil, Rosmala Dewi mendapat sambutan hangat dari warga.

Saat aksi perubahan ini disosialisasikan di Aula Kantor Desa Balantang Rabu (09/10/2024) mendapat sambutan positif dari warga. Sebab inovasi tersebut memberikan ruang keadilan pelayanan bagi minoritas penyandang disabilitas Luwu Timur.

Bacaan Lainnya

Camat Malili, Nasir Dj, yang membuka sosialisasi Jendela Dunia Disabilitas mengatakan, inovasi yang dicetus Rosmala Dewi ini adalah trobosan baru di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Luwu Timur.

Ia lahir bertujuan untuk menyederhanakan pelayanan pemerintahan agar cepat dan berkeadilan bagi penyandang disabilitas dalam mengurus semua dokumen kependudukan.

“ Atas nama warga Kecamatan Malili, saya mengucapkan terimakasih telah menghadirkan Jendela Dunia Disabilitas, saya yakin inovasi ini akan menerapkan perlakuan khusus buat disabilitas yang ada di Luwu Timur. Karena ini sangat besar manfaatnya saya berharap ini bisa diimplementasikan secara konsisten. ” Ungkap. Nasir Dj.

Kepala Bidang Pencatatan Sipil, Rosmala Dewi menjelaskan, jendela dunia disabilitas ini mengirakan bahwa disabilitas bukan penghalang bagi seseorang untuk mengakses dunia yang lebih luas tetapi disabilitas adalah sebuah jendela yang membuka pandangan dalam presvektif berbeda dan unik.

“Kesenjangan antara disabilitas masyarakat umum bisa membuka jendela dan harapan serta tercipta pemahaman yang lebih baik dan saling menghormati. Inilah inti dari pada jendela dunia disabilitas,” kata Rosmala Dewi.

Aksi perubahan ini langsung memberikan manfaat kepada Anak Disabilitas. Dan akhirnya akan menjadikan kabupaten Luwu Timur bisa menjadi kabupaten ramah Disabilitas.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa, sosialisasi ini terfokus pada pentingnya identitas kependudukan anak disabilitas yaitu terkait kepemilikan akte kelahiran, kartu KIA dan identitas lainnya.

“Saya sebagai reformer dari Tim Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melakukan jemput bola untuk dokumen anak-anak berkebutuhan khusus yang tidak mampu mengurus identitasnya. Maka dari itu, tidak ada lagi anak di Luwu Timur yang tidak memiliki akte kelahiran dan KIA,” jelas Kabid Pencatatan Sipil.

“Identitas kependudukan merupakan dasar dari segala pelayanan-pelayanan lainnya seperti kesehatan, bantuan sosial dan lain sebagainya. Sosialisasi ini menjadi langkah awal Luwu Timur menjadi Kabupaten yang masyarakatnya inklusif dan ramah disabillitas,” tambahnya.

Terakhir, Kabid Pencatatan Sipil mengatakan, masih banyak anak-anak yang tidak memiliki dokumen kependudukannya, sehingga Pemerintah Kabupaten Lutim mampu peduli akan hak anak-anak berkebutuhan khusus.

“Kami berkolaborasi dengan stakeholder eksternal dengan harapan bisa membentuk komunitas yang ada didesa dan melaporkan data-data anak disabilitas yang tidak terdata baik di dinas Capil maupun Dinas Sosial. Untuk anak-anakku tetap semangat, tunjukkan pada dunia bahwa kalian ada dan bermanfaat bagi semua” ungkapnya.

“Dengan adanya sosialisasi jendela dunia disabilitas, bisa membuka jendela hati para pemerintah contoh di Desa Balantang sudah menjadi ramah disabilitas dengan langsung menerima anak disabilitas menjadi pegawai. Semoga aksi perubahan ini tidak sampai disini dan tentu perlu dukungan semua yang terlibat dalam aksi tersebut,” pungkas Rosmala Dewi.

Turut hadir, Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas, Baznas Lutim, perwakilan BPD Lutim, Kepala Desa se-Kecamatan Malili serta orang tua dari penyandang disabilitas. (Okson/***)

Pos terkait