OKSON, LUWU TIMUR,- TP. PKK Luwu Timur sekarang jauh beda dengan PKK yang lalu. Yang sekarang PKK nya sudah fasih dan aktif dalam bahasan demokrasi di forum resmi. Ini dibuktikan dengan hadirnya Hj. Sufriaty ketua TP. PKK Luwu Timur sebagai Nara Sumber di acara Pendidikan Politik yang di selenggarakan Kesbangpol bersanding dengan Nara Sumber dari Bawaslu dan KPU. Ini juga menandakan Perempuan Luwu Timur sudah banyak kemajuan.
Dalam agenda tersebut Hj. Sufriaty membawa materi tentang Pemilih Pemula. Materi ini mampu dijabarkannya secara runut dan sistematis sehingga pembahsannya sangat detail dan mudah dimengerti.
Materi ini dibawakannya bertujuan untuk merawat pemilih pemula agar lebih aktif dan berpartisipasi dalam proses politik demi memperkuat demokrasi di negara ini. Khususnya untuk Pilkada serentak 2024.
Diketahui, pemilih pemula sering dianggap sebagai kelompok yang kurang akrab dengan sistem politik dan proses pemilihan umum. Mereka sering memiliki keterbatasan pengetahuan tentang calon, partai politik, dan prosedur serta pentingnya hak suara mereka.
Oleh karena itu, lewat pendidikan politik ini
diharapkan dapat memberikan panduan dan informasi yang diperlukan kepada pemilih pemula.
” Salah satu yang paling penting dalam proses politik ini, pemilih pemula jangan mudah termakan dengan informasi hoax. Untuk memilih pemimpin yang baik strategi yang digunakan pemilih pemula harus mengetahui dulu rekam jejaknya calon pemimpin tersebut setelah itu baru membuat pilihan. ” Ungkap Sufriaty.
Jumlah pemilih pemula di kabupaten Luwu Timur sangat banyak dan itu bisa mempengaruhi Pilkada tahun ini. Olehnya itu hak suara ini jangan sampai tidak tersalur atau disalahgunakan dengan jadi pemilih transaksional.
” Ingat pemilih pemula adalah bahagian yang menentukan keberlanjutan pembangunan didaerah kita ini, satu suara sangat menentukan masa depan Luwu Timur ini. ” Ujarnya.
Lanjut diterangkannya, Pemilu hanyalah sebuah wadah untuk melaksanakan proses demokrasi maka suara kita dianggap sangat menentukan wajah demokrasi kita kedepannya. Sementara pemilih pemula yang ada inilah yang akan terus berproses melanjutkan demokrasi kedepan, jika mereka tida dibekali dengan pemahaman politik dari sekarang itu menjadi beban masa depan Luwu Timur. Tutupnya. (Son/***)