OKSon, Luwu Timur – PT Vale Indonesia Sorowako akan memperbaharui lagi teknologi penangkap debunya. Teknologi baru tersebut bernama Gas Aglomerasi.
Kelebihan teknologi ini bisa menangkap debu 80 persen, efisiensinya capai 95 persen. Demikian dikatakan Jinan Syakir , Director of Process Plant PT Vale, Jumat (05/08/2022) .
Dengan menggunakan Teknologi Gas Aglomerasi ini diyakini sudah tidak ada lagi debu yang lepas setelah terhisap alat tersebut.
Manajemen PT Vale Sorowako akan bekerja sama dengan ITB dan UNHAS dalam pemasangan teknologi Gas Aglomerasi tersebut.
” Kita pakai potensi sumber daya dalam negeri, dan mereka sudah nyatakan siap. ” Kata Jinan.
Teknologi ini memperbaharui teknologi penghisap debu yang lama yang digunakan Vale selama ini.
Dijelaskannya , Teknologi penghisap debu yang lama Ini kekurangannya masih ada debu yang lepas.
Meski demikian, sudah bisa merubah secara signifikan wajah areal pabrik dari yang dulunya warna coklat akibat debu sekarang sudah kembali hijau.
Asap yang keluar dari aktivitas pabrik juga sudah tidak warna warni lagi. Karena sebahagian besar sudah terhisap.
Tak hanya di lingkungan pabrik saja , PT Vale juga, Kata Jinan sudah memasang beberapa titik alat penangkap debu termasuk di kawasan pemukiman penduduk.
” Hasilnya coba kita lihat sendiri, warga dan karyawan bisa beraktivitas dan berolah raga dengan nyaman , ‘ Ujarnya.
Sebagai tanggung jawab moral perusahaan, kita harus berbuat yang terbaik untuk masyarakat dan lingkungan.Secara bertahap kita akan memperlihatkan ke Publik bahwa kita komitmen dengan pertambangan ramah lingkungan.
Gas Aglomerasi dianggap solusi terbaik dalam mengatasi debu yang timbul akibat aktivitas pabrik.
” Insa Allah mimpi saya dia tahun kedepan, bisa makan dengan enak di areal pabrik tanpa dihantui debu lagi. Buat rekan – rekan media, siap -siap saja akan kami undang lagi setelah teknologi baru ini kami terapkan, untuk membandingkan sekarang dan setelah metode baru itu kami terapkan. ” Tutup Jinan. (OKSon/***)