OKSON, LUWU TIMUR,- Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Luwu Timur, Sukarti membuka Sosialisasi Peningkatan Kapasitas Petugas Pengelola Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI-PPA) di Gedung Wanita Simpurusiang Malili, Kamis (01/08/2024).
Kegiatan ini juga dihadiri Kanit PPA Polres Lutim, Agustinus, Dinsos P3A dan KB Provinsi Sulawesi Selatan, Uci Lestari selaku narasumber, perwakilan Pengadilan Negeri Malili, perwakilan Kejaksaan Negeri Malili, perwakilan Kantor Kementrian Agama dan perwakilan Puskesmas se-Kabupaten Lutim.
Dalam sambutannya, Sukarti mengatakan, perempuan, anak dan keluarga menjadi issu strategis yang menuntut pemikiran dan tindakan komprehensif dari berbagai pihak.
Hal ini, kata Ia, sejalan dengan amanat Undang-Undang 23 Tahun 2014 dalam salah satu klausulnya menyebutkan bahwa urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan urusan wajib pemerintah dan pemerintah daerah.
“Saya memberikan penekanan mengenai strategisnya pembangunan pemberdayaan perempuan dan keluarga, karena mengingat sebagian besar penduduk Luwu Timur terdiri atas kaum perempuan dan anak yang artinya, upaya peningkatan kualitas hidup perempuan merupakan faktor kunci keberhasilan meningkatnya posisi IPM,” tekan Sukarti.
Selaku Ketua pelaksana, Sukarti menjelaskan, Kementrian Perempuan dan Perlindungan Anak telah mengembangkan SIMFONI-PPA yang digunakan untuk melakukan pencatatan dan pelaporan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di wilayah Indonesia.
“Pemerintah Kabupaten/kota diharapkan dapat mengaplikasikan SIMFONI-PPA tersebut untuk pencatatan kasus, sehingga aplikasi dapat diakses oleh semua unit layanan penanganan korban kekerasan perempuan dan anak secara up to date,” terangnya.
Terakhir, Sukarti mengucapkan terima kasih kepada kedua narasumber yang telah memberikan informasi yang bermanfaat pada kegiatan sosialisasi SIMFONI-PPA.
“Semoga apa yang kita dapatkan pada hari ini merupakan langkah awal yang baik untuk melindungi dan menjaga anak-anak kita yang ada di Luwu Timur dari kekerasan,” harap Sukarti.
(ik/ikp-humas/kominfo-sp)