OKSon, Luwu Timur, – Sigajang Laleng Lipa, dan tarian joget Bumbung menjadi atraksi budaya paling mendebarkan sepanjang Luwu Timur menggelar Roadshow Kebudayaan di setiap Kecamatan.
Atraksi ini dipersembahkan warga Kecamatan Angkona dihadapan Bupati Luwu Timur saat menjadi tuan rumah roadshow kebudayaan, Rabu (23/08/2023). Sore.
Sigajang Laleng Lipa atau Baku Tikam dalam kain sarung adalah tradisi leluhur suku Bugis Makassar di Sulawesi Selatan, tradisi ini identik dengan mempertahankan harga diri seseorang sampai berkalang tanah.
Di Angkona, Sigajang Laleng Lipa ini dibawakan oleh pelajar SMA dan SMP.
Mereka memperagakan pertarungan hidup mati,saling tikam dalam kain sarung higga sesekali telihat mata badik menembus sarung ,dan sempat terdengar penonton berteriak ketika sarung tiba – tiba bersimbah darah dan akhirnya salah satu lawannya terkapar di tanah.
Aksi ini sangat mendebarkan para penonton. Karena alat yang digunakan senjata tajam benaran, namun diperankan secara profesional sehingga tidak sampai melukai para aktornya.
Usai sigajang Laleng Lipa, panitia mementaskan Tarian Joged Bumbung, Tarian ini berasal dari Bali. Dibawakan juga seorang gadis Bali.
Yang membuat tarian ini mendebarkan karena si penari mendatangi satu persatu Kepala Dinas, dan tokoh masyarakat untuk diajak menari bersama. Karena tarian Bumbung ini adalah tarian berpasangan.
Tamu yang pertama ditarik untuk menari bersama adalah I Wayan Suparta Anggota DPRD Lutim, disusul Camat Angkona. Keduanya mampu menari dengan baik dan kembali lagi ketempat duduknya.
Tak puas dengan dua pengibing saja, si gadis naik lagi ke panggung untuk menarik kepala dinas untuk diajak menari bersama, melihat gelagat ini, dr Beny, Dirut RSUD Ilagaligo, dan para kepala dinas seperti Halsen, Senpri, AR Salim, dan Salam Latief berhamburan lari meninggalkan tempat duduknya takut diajak menari didepan umum.
Namun ada dua Kadis yang tinggal ditempat. Dia adalah dr. Adnan Plt Kadis Kesehatan dan Plt Kadis Pendidikan H. Basruddin. Tak ayal keduanya di gilir untuk menari bersama.
H. Basruddin ternyata pintar menari, ia bahkan bisa meladeni tarian si gadis, dan mendapat tepuk tangan hangat dari penonton.
Selanjutnya, dr. Adnan Kasim. Diluar dugaan Adnan Kasim Lebih gacor lagi, gerakannya sangat lincah, ia juga piawai membuat gerakan patah- patah sambil melingkari si gadis. Hal ini sungguh indah membuat penonton dan teman – temanya sesama kepala dinas tertawa terpingkal – pingkal karena terhibur. Setelah puas menari Adnan akhirnya menyudahi aksinya dan kembali ke tempat duduknya.
Atraksi lainnya yang tak kalah menghibur adalah persembahan Peresean dari Suku Sasak Lombok.Ini merupakan pertarungan dua laki – laki menggunakan tongkat rotan dan saling pukul. Di Angkona Peresean ini dipersembahkan lengkap dengan pasukan penari dan penabuh gendangnya.
Selain itu ada juga Artaksi tarian kuda lumping yang dimainkan muda mudi Angkona. Klimaks roadshow budaya ini di tutup dengan tarian dero bersama dibawah siraman air hujan.
Bupati Luwu Timur, Budiman, mengatakan, banyak budaya leluhur bangsa Indonesia yang tidak pernah atau jarang kita saksikan bisa kita lihat di acara roadshow budaya ini.
” Sigajang Laleng Lipa, Tarian joged Bumbung, Tarian Kuda Lumping dan Peresean, ini adalah tradisi leluhur kita bangsa Indonesia yang ada dan lestari di Luwu Timur. Ini harus kita pertahankan agar menjadi keunikan dan kekuatan Luwu Timur. ” Kata Budiman.
Bupati juga mengucapkan terimakasihnya pada seluruh warga Kecamatan Angkona yang sukses mempersembahkan roadshow budaya dengan suguhan yang apik dan menarik. Sehingga ini menjadi daya tarik orang untuk datang menyaksikan event ini.
Selain itu kegiatan ini juga membuat aktivitas perekonomian warga bergerak cepat, karena keramaian yang ditimbulkan di acara ini membuat barang dagangan warga laku terjual. Termasuk usaha pakaian adat, roadshow budaya ini mendatangkan rezeki yang melimpah karena banyak yang menyewa pakaian adatnya.
( OKSon/***)
