OKSON, LUWU TIMUR, – Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu Timur menggelar simulasi bencana gempa bumi berskala 7,5 Magnetudo.
Simulasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, wawasan dan keterampilan Kaum ibu dan masyarakat menghadapi bencana gempa bumi di Luwu Timur jika sewaktu – waktu bencana itu datang.
Fasilitator BPBD Provinsi Sulawesi Selatan, Jasman Gani yang hadir dalam simulasi tersebut mengatakan yang paling banyak menjadi korban ketika terjadi gempa adalah kaum perempuan dan anak – anak.
Sebaliknya pula, yang paling banyak melakukan penyelamatan dilokasi bencana juga kaum wanita.
” Maka sangat wajar di Kabupaten Luwu Timur ini PKKnya menggelar simulasi bencana gempa bumi. ” Ujarnya.
Pemerintah Provinsi Sulsel juga sudah mensimulasikan, Kabupaten Luwu Timur paling rentan dilanda Gempa Bumi.
Semua Kecamatan di Luwu Timur terdampak jika terjadi gempa bumi. Simulasi ini merupakan kesiapan warga agar tanggap dan tangguh menghadapi bencana alam.
Ketua TP PKK Kabupaten Luwu Timur Hj. Sufriaty Budiman mengatakan, dalam simulasi ini seluruh pengurus PKK tingkat desa sampai kabupaten dilibatkan.
” Semoga simulasi ini memberikan pengetahuan bagi kaum perempuan apa yang harus dilakukan manakala terjadi gempa bumi berskala besar di Lutim. Yang banyak meninggal saat gempa bumi terjadi bukan gempa itu, melainkan bangunan yang rubuh menimpa warga, jadi di simulasi inilah sudah diajarkan apa tindakan yang dilakukan menghadapi gempa tersebut. ” Ungkap Hj. Sufriaty.
Sekda Luwu Timur Bahri Suli, mewakili Bupati Lutim mengatakan, pemahaman simulasi bencana ini penting untuk lakukan. Bencana alam seperti sangat sulit ditebak kapan dia akan terjadi.
Jika terjadi pasti membuat kita panik, kepanikan inilah membuat banyak jatuh korban. Untuk menekan jumlah korban jiwa dan luka maka warga perlu diberikan pemahaman menghadapi bencana alam.
” Saya harap semuanya bisa mengikuti simulasi ini dengan baik, karena ini bekal pengetahuan kita menghadapi bencana. ” Tutupnya.
Dalam simulasi ini ibu – ibu PKK dilatih untuk lari ketempat aman, kemudian dilatih menangani korban luka dan mengevakuasi warga ke pos kesehatan. ( SON/***)