Connect with us

Hi, what are you looking for?

BERITA

Donasi Kebersamaan Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Bantu Keluarga Siswa Meninggal dan Sakit

LUWU – Dinas pendidikan Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menyalurkan bantuan kepada keluarga korban meninggal dunia akibat terbawa arus dan korban sakit yang tengah menjalani perawatan medis. Kedua  2 orang  anak sekolah dasar (SD) tersebut masing-masing Fajar (7) meninggal dunia akibat terseret arus sungai di Walenrang Barat pada 27 Oktober lalu dan  Ayup (10) asal Batu Sitanduk Kecamatan Walenrang sedang menjalani perawatan medis karena menderita penyakit serius.

Penyerahan bantuan dilakukan di SD Negeri Setiarejo, Kecamatan lamasi, dalam rangkaian kegiatan Pertemuan Rutin Dharma Wanita Persatuan Unit Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Sabtu (30/11/2024).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Andi Palanggi S.STP melalui Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Andi Padri Nur Padelang mengatakan bantuan ini diberikan kepada keluarga korban yang meninggal dunia akibat terbawa arus sungai beberapa waktu lalu dan informasinya kami disampaikan oleh Kepala Sekolah bahwa ada kejadian seorang anak yang bernama Fajar pada siang hari ke sekolah dan saat pulang singgah bermain di sungai kemudian sore hingga malam belum didapatkan dan beberapa hari kemudian ditemukan meninggal dunia. Hal kedua kami mendapatkan salah satu berita di media online eksposindo.com ada salah seorang anak kita yang memperihatinkan dirawat di rumah sakit di Palopo lalu dirujuk ke Makassar, tapi tidak ada kasihan dananya untuk ke Makassar, sehingga dia kembali ke rumah. 

“Dengan kejadian tersebut kami mengajak kepada teman-teman kepala sekolah, guru SD untuk laksanakan aksi bakti sosial  dengan  memberikan motivasi kepada anak-anak kita (peserta didik) di satuan pendidikan masing-masing untuk menyisihkan sebagian uang jajan hariannya selama satu pekan demi membantu teman-teman mereka yang mengalami musibah,” kata Andi Padri Nur Padelang.

Andi Padri Nur Padelang mengatakan pengumpulan dana berasal dari sekolah yang dikumpulkan oleh anak-anak dan diserahkan kepada koordinator wilayah masing-masing kemudian kepada Dinas Pendidikan melalui Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar dan diserahkan kepada keluarga kedua korban tersebut di SD Setiarejo di Lamasi.  

“Aksi sosial ini berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 61 juta lebih  dari anak-anak kita dan guru,” tambahnya.

Andi Padri Nur Padelang menambahkan bahwa aksi bakti sosial tersebut sejalan dengan  P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila  dalam Kurikulum Merdeka.

“Aplikasi dari P5 itu bukan hanya sekedar retorika bukan teori saja, pemahaman  dan pengetahuan saja tapi betul-betul bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari kepada anak didik kita dengan cara mengajak anak kita ini peduli, sikap kepedulian ini yang sangat penting, betul-betul menjadi pengikat keberagaman menjadi kebersamaan  semoga menjadi pembiasaan dalam segala aktifitas anak-anak kita sehari-hari,” ucap Andi Padri Nur Padelang.

Yenti Taloang (36) keluarga Fajar yang meninggal akibat terbawa arus mengucapkan rasa syukur yang mendalam atas bantuan yang diberikan.

“Kami sangat berterima kasih kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, bapak Kabid SD Opu Andi Padri Nur Padelang, pak Kepsek, Guru-guru dan anak-anak SD yang telah memberikan bantuan ini,” ujar Yenti.

Sementara dari pihak anak korban yang menderita penyakit serius penerimaan bantuan diwakili oleh Kepala Sekolah SDN 661 Pasang, Indarwati.

Menurut Indarwati, murid bernama Ayup tersebut terjangkit penyakit Leukemia dan saat ini masih menjalani perawatan.

“Murid kami tersebut saat ini masih dalam kondisi sakit dan perawatan medias, dia juga dianjurkan untuk mengonsumsi obat herbal, mestinya dia berobat ke rumah sakit akan tetapi kemampuan orang tuanya hanya pas-pasan, jadi dia hanya dirawat di rumah saja sambil konsumsi obat herbal, sementara harga obat herbal itu cukup mahal,” tutur Indarwati.

Indarwati mengatakan Ayup anak kelas 4 sempat dirawat di rumah sakit Atmedika Palopo kemudian dirujuk ke Makassar.

“Setelah dirawat di Palopo beberapa hari kemudian dirujuk ke Makassar, namun karena kemampuan orangtuanya yang terbatas sehingga dia memutuskan dirawat di rumah saja,” imbuh Indarwati.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita terkait

BERITA

OKSON, LUWU TIMUR,- Ombudsman Republik Indonesia perwakilan Sulawesi Selatan memberikan penghargaan predikat penilaian kepatuhan penyelenggaraan pelayanan publik tahun 2024 kategori zona hijau kepada Pemerintah...

BERITA

OKSON, LUWU TIMUR,- Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan persandian (Kominfo-SP), Alamsyah Perkesi menghadiri perhelatan KPID Award Sulsel ke 19 tahun 2024. Perhelatan ini...

BERITA

OKSON, LUWU TIMUR,- Komitmen menciptakan lingkungan yang lestari senantiasa diupayakan oleh PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale). Perseroan ikut mendukung program rehabilitasi hutan dan...

BERITA

OKSON, LUWU TIMUR,- Kader Posyandu kini menjadi ujung tombak kemajuan Kesehatan di Luwu Timur. Lewat Kader posyandu pelayanan kesehatan makin dekat dan cepat. Demikian...

BERITA

OKSON, LUWU TIMUR,- Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Kesehatan menggelar Jambore Kader Posyandu se Kabupaten Luwu Timur sebagai momentum untuk meningkatkan motivasi, wawasan...

BERITA

OKSON, LUWU TIMUR,- Dalam rangka pengurusan penerbitan Surat Izin Operasional (SIO) Rumah Sakit Umum Daerah I We Cudai, maka dilakukan Visitasi oleh Tim Visitasi...

BERITA

OKSON, LUWU TIMUR,- Staf Ahli Ekonomi dan Keuangan, Alamsyah Perkesi mewakili Bupati Luwu Timur membuka secara resmi program Penyaluran Paket Logistik Keluarga untuk Cleaning...