Rapat dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Aini Endis Andrika didampingi kepala Dinas Kesehatan, dr. Adnan.
Turut Hadir, Kadis PPKB Kabupaten Luwu Timur, Hj. Puspawati Husler, Kasi Bimnas Islam mewakili kepala kantor Kementerian Agama Lutim, H. Muh Yunus, perwakilan Pengadilan Agama Malili, Ketua IBI cabang Lutim, Hj. Masrah, S. Tr. Keb, Kepala Puskesmas dan Bidan Koordinator se kabupaten Lutim, Kepala KUA se kabupaten Lutim, serta Tim Penggerak PKK Kabupaten Lutim.
Sementara Narasumber berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan, Mardiah, Skm, M.Kes dan dr. Septian Sima, Sp.OG.l, dari RSUD I Lagaligo Lutim.
Pada kesempatan ini, Aini Endis Anrika mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya dan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam mewujudkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi semua masyarakat termasuk pelayanan kesehatan masa sebelum hamil.
“Dalam upaya peningkatan kesehatan reproduksi dilaksanakan pada setiap tahap kehidupan manusia sepanjang siklus hidup (life cycle), ini menjadi tanggung jawab Pemkab Lutim dalam upaya peningkatan kesehatan reproduksi melalui pendekatan pelayanan yang berkesinambungan (continum of care),” ucap Endis.
Ia juga mengapresiasi atas ikut berperan aktifnya stakeholder dalam pembentukan jejaring ini.
“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas hadirnya stakeholder dalam rapat pembentukan dan evaluasi jejaring skrining layak hamil, ANC dan stunting pada hari ini sebagai wujud tekad kita bersama untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Luwu Timur,” Kata Endis.
Sementara Kadis Kesehatan Lutim, dr. Adnan menjelaskan, pelayanan kesehatan calon pengantin (catin) dan terlaksananya skrining kesehatan reproduksi bagi calon pengantin serta skrining layak hamil bagi setiap calon pengantin juga untuk meningkatan kualitas pelayanan ibu dan anak-anak dalam upaya menurunkan angka kematian pada ibu serta penurunan pravelensi stunting.
“Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, diperlukan upaya untuk mewujudkan generasi yang berkualitas melalui keluarga sehat. Hal ini dimulai dengan menyiapkan catin yang memiliki status kesehatan baik, utamanya pada catin perempuan yang kelak akan hamil dan melahirkan,” jelas dr. Adnan. (res/ikp-humas/kominfo-sp)