Bagaimana tidak, di mata Bupati, almarhum yang pernah mengabdikan diri di Puskesmas Malili dan Puskesmas Lampia adalah sosok yang dikenal sedikit berbicara, tetapi banyak bekerja. Bupati tahu betul karakter almarhum, karena almarhum pernah menjadi dokter bagi dirinya dan rumpun keluarga besarnya.
“Saya dan keluarga merasa sangat kehilangan sosok yang boleh jadi belum ada yang dapat menggantikan beliau, dengan segala pengalaman dan sentuhan tangan dinginnya banyak orang yang sembuh dari penyakitnya,” ungkap H. Budiman di hadapan pelayat.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Luwu Timur mengucapkan duka cita yang mendalam atas kepergian almarhum dr. Luther Menon yang telah mengabdikan diri selama 31 tahun sebagai dokter, sebuah pengabdian yang layak jadi teladan,” tambahnya.
Terakhir, Bupati juga mengajak semua orang untuk mendoakan almarhum, dan mengikhlaskan kepergiannya.
“Mari kita ikhlaskan kepergian beliau, karena ini sudah menjadi rencana terbaik-Nya, semoga almarhum diampuni segala dosa dan kekhilafannya serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” ucap Bupati menutup sambutan pelepasannya.
Pelepasan pemberangkatan jenazah juga dirangkai dengan upacara singkat dan persembahan puji-pujian serta doa yang disampaikan oleh Pdt. Rikharti Tolage, M.Th.
Turut hadir beberapa kepala OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dan rekan pelayanan serta sanak keluarga.
Sekadar diketahui, dr. Luther Menon meninggalkan seorang istri, dan 2 anak. Almarhum lahir 20 Agustus 1958 dan meninggal 13 Februari 2023, sebelum meninggal almarhum sempat mendapat perawatan di RSUD. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Makassar.
(op/prokopim/ikp-humas/kominfo-sp)