Demi Ketenangan Masyarakat di Hari Kerja, Budiman – Akbar Umumkan Pencabutan Nomor Urut Di KPU Tak Pakai Pengerahan Massa

OKSON, LUWU TIMUR, – Menjelang Pencabutan Nomor Urut di KPU, kubu Budiman – Akbar mengunumkan tidak melakukan pengerahan massa dalam pencabutan nomor urut di KPU yang akan berlangsung pada Senin (23/09/2024). Hal ini dilakukan sebagai komitmen untuk menciptakan Pilkada Luwu Timur yang aman, damai dan beretika.

Demikian disampaikan Juru Bicara Pasangan Budiman – Akbar, Citra Febrianti, Minggu ( 22/09/2024).

Bacaan Lainnya

Menurut Citra, sudah ada penyampaian dari Budiman – Akbar bahwa untuk mengikuti pencabutan nomor urut di KPU tidak boleh ada mobilisasi massa.

” Orang – orang yang sudah ditunjuk untuk hadir di KPU nanti itu saja yang hadir. Paling banyak sekitar 40 orang saja yang kita bawa ke KPU nanti. ” Ungkap Citra.

Keputusan tidak melakukan pengerahan massa pendukungnya ini, semata – mata untuk menjunjung tinggi etika politik, mecegah gesekan fisik dan membuktikan kepada publik bahwa Paslon Budiman – Akbar itu bermartabat, penuh dengan Kebaikan.

Kata Citra, tahapan Pencabutan Nomor Urut ini harus dilakukan dengan cara yang berwibawa dan tidak mengandalkan konvoi massa yang seringkali berpotensi menimbulkan konflik.

“Kita ingin memperlihatkan kepada masyarakat bahwa kubu Budiman – Akbar tidak ingin ada ketegangan di Pilkada ini. Namun mengedukasi masyarakat agar berpolitik dengan santun. ” Jelas Citra.

Keputusan ini disambut baik oleh sejumlah elemen masyarakat yang mendukung keputusan Paslon Budiman – Akbar.
Terutama Pegawai pemerintahan dan guru – guru sekolah. Mereka merasa nyaman bekerja jika tidak ada pengerahan massa ke kantor KPU.

” Itu baru mantap jika tidak menggunakan pengerahan massa, sebab kalau ada konvoi massa ke KPU aktivitas pemerintahan terganggu, mengingat kantor KPU inikan berdampingan dengan kantor – kantor pemerintahan, depan, belakang, samping kiri kanan semua ada kantor dinas, dan bertepatan dengan jam kerja juga. Pasti terganggu jika ada pengerahan massa. Jangankan mau beraktivitas kerja, mau keluar masuk kantor juga susah. Kita salut jika ada Paslon yang tidak megerahkan massa ke KPU . ” Ungkap Uddin salah seorang Pegawai di Pemkab Lutim.
( son/***)

Pos terkait