Pembinaan ini melibatkan lintas program Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Nuha seperti PKPR, UKS, Gizi dan PHBS. Adapun materi yang dibawakan oleh tim BLUD UPTD Puskesmas Nuha yaitu Materi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), pertolongan pertama pada patah tulang, cara perawatan luka sedang dan penanganan pasien yang kehilangan kesadaran diri sesaat (pingsan).
Kepala UPTD PKM Nuha, Chandra, SKM mengatakan, pembinaan dan pengembangan SBH di kalangan generasi muda khususnya di Sorowako diupayakan dilakukan secara optimal dan terus menerus serta terintegrasi dengan melibatkan banyak pihak.
“Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi bekal keterampilan anggota SBH dalam melakukan peran serta dalam masyarakat di bidang kesehatan sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dimana diharapkan bisa meningkatkan citra Gerakan Pramuka dengan menjadi pelopor gerakan hidup bersih dan sehat hingga menjadi kader penggerak pembangunan kesehatan yang membantu percepatan pencapaian cakupan upaya kesehatan,” terang Chandra.
dr. Delvira Parinding, selaku pembina kegiatan SBH dari Puskesmas Nuha mengungkapkan bahwa, pembinaan tentang Saka Bakti Husada (SBH) kepada siswa anggota Pramuka merupakan hal yang penting untuk dilakukan karena sejatinya terbentuknya SBH pada tahun 1985 adalah landasan dari tercetusnya Hari Kesehatan Nasional yang kita peringati setiap tahunnya.
“Mensosialisasikan SBH sejak dini kepada pelajar akan membuat mereka menyadari peran mereka dan lebih percaya diri dalam membiasakan norma hidup sehat baik di sekolah, rumah bahkan masyarakat,” tambahnya.
“Kami mengapresiasi inisiatif sekolah untuk melibatkan Puskesmas Nuha dalam acara ini, dan kami harap ke depannya dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran, menambah keterampilan dan pengetahuan kesehatan yang menjadi aspek dalam SBH. Semoga upaya ini juga bisa menjadi contoh untuk sekolah-sekolah lain di wilayah kerja Puskesmas Nuha,“ tandas dr. Delvira.
Terkait pelatihan SBH tersebut, Guru bimbingan dan konseling SMA YPS Sorowako, Mirawati, S.Pd, mengatakan bahwa, pelatihan saka bakti husada yang diberikan oleh dr. Delvira bersama tim Puskesmas Nuha sangat bermanfaat karena materinya sangat dibutuhkan sebagai sarana pengembangan diri khususnya bagi anggota pramuka, dimana saat melaksanakan kegiatan baik perkemahan maupun latihan lapangan biasa terjadi kondisi kedaruratan yang membutuhkan keterampilan pertolongan pertama dalam bidang kesehatan.
“Harapan kedepannya, kegiatan seperti ini dilaksanakan rutin dan semua siswa SMA YPS Sorowako bisa mendapatkan materi yang sama sebagai bahan pencegahan dan penanganan kedaruratan dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Mirawati.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA YPS Sorowako, Nurkholish, S.Pd, mengharapkan agar pembinaan SBH ini bisa diselenggarakan secara rutin dan apabila memungkinkan juga bisa dilakukan pelatihan untuk guru-guru.
Selain itu, Nurkholish juga mengusulkan agar dilakukan pendampingan penanganan kedaruratan di sekolah dalam kegiatan UKS.
(ikp-humas/kominfo-sp)