OKSON, LUWU TIMUR,- Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Dr. Bahtiar Baharuddin turut berdukacita dan berbelasungkawa atas musibah banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu yang menewaskan 7 Orang warga.
Rasa keperihatinan ini diutarakannya di Malili saat menghadiri undangan HUT Kabupaten Luwu Timur ke 21. Jumat (03/04/2024).
” Saya dapat info dari BPBD, telah terjadi bencana longsor di Kabupaten Luwu yang katanya untuk sementara sudah Tujuh orang yang meninggal dunia. Dan saya pastikan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tidak akan tinggal diam secepatnya kita akan menurunkan tim dan bantuan untuk membantu warga yang mendapat musibah tersebut. ” Ungkapnya.
Untuk itu selaku Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ia sudah meminta Sekda Provinsi Sulsel berkoordinasi dengan jajaran terkait, termasuk kepala – kepala daerah – yang hari ini bersamaan dilanda musibah banjir dan longsor.
Disebutkannya ada beberapa daerah di Sulsel yang dilanda bencana alam banjir dan longsor , jalan terputus. Kabupaten Enrekang, Sidrap, Luwu, Wajo dan Sinjai.
Disebutkan, semua lokasi kejadian ini sudah dalam pemantauan tim yang terkoordinasi dengan TNI, Polri, Tim Penanggulangan Bencana Provinsi dan BPBD Kabupaten Kota.
” Semuanya saat ini siaga jika kondisinya makin memburuk segera lakukan penanganan terukur dilapangan, baik terhadap akases jalan, jembatan termasuk korban orang dan harta bendanya. ” Ujar Bahtiar.
Diakui tahap pemulihannya memerlukan waktu, dan Pemerintah Provinsi Sulsel juga membutuhkan bantuan dari pusat, karena ada juga jembatan sepanjang 45 Meter yang putus dan ini harus cepat diatasi agar akses ekonomi dan sosial berjalan lancar.
Gubernur Sulsel ini menyatakan peristiwa yang terjadi ini adalah kejadian yang berulang di Sulawesi Selatan, sejak tahun lalu dirinya sudah mengingatkan kerusakan alam di Sulsel ini memang sudah akut. Boleh dibilang Sulawesi Selatan sudah darurat lingkungan.
Kita harus mengambil sikap lebih tegas, serius, suka atau tidak suka kita harus hadapi kondisinya. Tidak usah lagi kita menyalahkan masa lalu.
Penyelesaiannya dari musibah ini adalah kita harus melakukan penanaman diseluruh kawasan – kawasan longsor dan dilokasi yang juga berpotensi banjir. Aksi ini harus melibatkan seluruh masyarakat.
Hari ini kata Bahtiar, bertepatan dengan HUT Lutim ke – 21 sebagai percontohan, kami bersama – sama Bupati, Forkopimda Lutim melakukan penanaman pohon Sukun di Bantaran Sungai Malili.
Kita ketahui Luwu Timur daerah yang terbaik di Indonesia dalam menjaga lingkungan, bekas – bekas penambangan sudah ditanami kembali, di Sorowako kita masih bisa menikmati kejernihan air Danau Matano.
Luwu Timur juga memberikan pembelajaran kepada kita bagaimana lingkungan dijaga berbasis desa. ” Akhirnya Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Susel untuk melakukan penanaman mandiri di lingkungan masing – masing sehingga kita bisa mencegah bencana longsor dan banjir. ” Tutupnya.
( SON/***)