High Level Meeting dilaksanakan dalam rangka meningkatkan peran TPID Kabupaten Luwu Timur sehingga diperlukan langkah-langkah koordinasi dengan stakeholder terkait dalam merumuskan strategi pengendalian inflasi khususnya menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Hadir pada kesempatan ini, Sekretaris Daerah, H. Bahri Suli, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Masdin, para Staf Ahli, para Kepala OPD, para Camat, para Pengusaha diantaranya pengusaha tabung gas 3kg, Pemilik SPBU, minimarket, dan Bulog.
Dalam arahannya, Bupati Bupati Budiman menjelaskan bahwa, ada hal yang bisa dikendalikan, ada juga yang tidak bisa dikendalikan sehingga perlu kita untuk bersama-sama bagaimana memikirkan jalan keluar dari apa yang menjadi persoalan.
“Arahan bapak Presiden, ada 5 hal yang harus dilakukan dalam menjaga inflasi tetap terkendali, yang pertama memanfaatkan APBD untuk pengendalian inflasi melalui intervensi pasar, yang kedua memperkuat sarana dan prasarana pertanian dalam rangka meningkatkan produktifitas pertanian. Tadi kita sudah bagi-bagi alsintan, yang ketiga mengintegrasikan data stok dan neraca pangan daerah untuk menyusun kebijakan pengendalian inflasi terutama untuk memperkuat kerjasama antar daerah,” jelas Bupati
Selanjutnya, keempat memperkuat insfrastruktur dan rantai pasok untuk memperlancar distribusi barang dan jasa, dan terakhir kelima, memperkuat komunikasi dan sinergi koordinasi kebijakan pengendalian inflasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.
Selain itu, kata Budiman, juga ada 9 langkah pengendalian inflasi yang bisa dilakukan berdasarkan rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah dengan Kemendagri.
1. melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia,
2. melakukan rapat teknis TPID,
3. menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting,
4. melaksanakan gerakan pencanangan gerakan menanam,
5. melakukan operasi pasar murah bersama dinas terkait,
6. melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang,
7. berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan,
8. merealisasikan BTT untuk dukungan pengendalian inflasi, dan
9. memberikan bantuan transportasi dari APBD.
“Kita berharap BTT (Belanja Tak Terduga) tidak kita gunakan, karena kalau kita tidak gunakan berarti tidak ada kejadian luar biasa, makanya mari kita bersyukur,” imbuhnya.
Pada kesempatan ini, orang nomor satu di Bumi Batara Guru ini memaparkan harga komoditas terpilih per 18 Desember 2023 yang stabil seperti beras, gula pasir, minyak goreng, kacang kedelai lokal, tepung terigu, susu, jagung, cabai merah keriting, tempe bungkus, tahu mentah putih, garam halus, mie instan, kacang tanah, dan ketela.
Sementara yang mengalami kenaikan seperti telur ayam, cabai rawit merah, cabai rawit hijau, bawang merah, bawang putih, dan yang turun ikan segar kembung.
“Jadi yang naik ini ialah yang memang kita tidak menanam komoditi ini secara masif. Jadi saya berharap, dinas pertanian melalui asisten terkait hal ini bicara baik-baik supaya tahun depan kebutuhan bawang kita terpenuhi dan seluruh cabai bisa kita tekuni,” tegas Budiman.
Untuk stok beras, lanjut Bupati, meskipun kebutuhan kita per minggu 605 Ton tapi kita tidak akan kekurangan beras. LPG 3 Kg mudah-mudahan tidak naik harga, suplai BBM ini yang masih menjadi soal. Jadi saya berharap kebijakan yang diberikan dinas koperindag konsisten dijalankan yakni pengecer bisa dilayani setiap jam 10,” bebernya.
Usai memberikan kata pengantar, Bupati Luwu Timur mempersilahkan satu per satu dari unsur Forkopimda Lutim untuk memberikan masukan, setelah itu mempersilahkan satu per satu para pengusaha yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti pengusaha Gas, Pertamina, Minimarket, PDAM, dan perbankan untuk melaporkan kondisi di lapangan.
“Setelah melihat seluruh data dan penjelasan dari forum, maka kesimpulan dari High Level Meeting ini ialah tidak ada yang mengkhawatirkan alias aman menjelang Natal dan Tahun Baru yang sisa 12 hari. Namun saya minta Camat untuk tetap memantau pasar bekerjasama dengan dinas koperindag supaya tetap ada laporan, mari kita “Peduli Ki, Saya jaga Ki”,” tandas Bupati Budiman.
Sementara Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan, Andi Juanna Fahruddin mengungkapkan bahwa, berdasarkan hasil rilis BPS terhadap indeks market konsumen inflasi dimana Luwu Timur masuk dalam zona Palopo, pada bulan September 2023 Inflasi mengalami penurunan yang sangat signifikan dari 3,13 % pada bulan Agustus menjadi 1,22 %.
“Tapi pada bulan Oktober menunjukkan grafik kenaikan menjadi 1,87 % dan pada bulan November 2,08 %. Dimana secara keseluruhan Provinsi Sulawesi Selatan dengan tingkat inflasi 2,79 % dan nasional sebesar 2,86 %. Secara umuma masih dipengaruhi oleh kelompok pengelolaan makanan, minuman sebesar 1,51 %,” beber Andi Juanna.
Ia menambahkan, kesiapan pemerintah Kabupaten Luwu Timur tidak hanya pada momentum Hari Besar kegamaan yang akan kita songsong yakni Hari Natal dan Tahun Baru, jadi perlu diharapkan gerakan-gerakan pengendalian inflasi dari tingkat dusun, desa, kecamatan secara rutin dan berkesinambungan.
“Sangat diharapkan untuk menciptakan desa tangguh pangan guna mewujudkan Luwu Timur berkedaulatan pangan. Kami laporkan bahwa gerakan menanam cabe dan komoditi lainnya pada tingkat jajaran PNS, upah jasa, masyarakat baik di rumah-rumah, lingkungan perkantoran, sekolah dan lahan perkebunan masyarakat masih perlu di maksimalkan,” jelas Kabag Ekbang Setdakab Lutim ini. (rhj/ikp-humas/kominfo-sp)
